Cybercrime terjadi bermula
dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu abad. Pada tahun
1970-an, beberapa remaja telah merusak sistem telepon baru negara dengann
merubah otoritas. Awal 1960 fasilitas dengan kerangka utama komputer yang
besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (artificial intelligence) MIT,
menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya, kata “hacker’
berarti positif untuk seseorang yang menguasai komputer yang dapat membuat
sebuah program melebihi apa yang dirancang untuk melakukan tugasnya.
Awal 1970 John Draper membuat sebuah panggilan telepon
jarak jauh secara gratis dengan meniupkan nada yang tepat ke dalam telepon yang
memberitahukan kepada sistem telepon agar membuka saluran. Draper menemukan
siulan sebagai hadiah gratis dalam sebuah kotak sereal anak-anak. Draper, yang
kemudian memperoleh julukan “Captain Crunch” ditangkap berulang kali
untuk pengrusakan telepon pada tahun 1970-an. Pergerakan sosial Yippie memulai
majalah YIPL/TAP (Youth International Party Line/Technical Assitance Program)
untuk menolong para hacker telepon membuat panggilan jarak jauh secara
gratis.
Dua anggota dari California’s William Gibson
memasukkan istilah “cyberspace “ dalam sebuah novel fiksi ilmiah yang
disebut Neuromancer. Dalam satu penangkapan pertama dari para hacker,
FBI menggerebek markas 414 di Milwaukee setelah para anggotanya menyebabkan
pembobolan 60 komputer berjarak dari Memorial Sloan Kattering Cancer Center
ke Los Alamos National Laboratory Comprehensive Crime Control Act
memberikan yuridikasi Secret Service lewat kartu kredit dan penipuan
komputer. Dua bentuk kelompok hacker, the Legion of Doom di Amerika
Serikat dan the Chaos Computer Club di Jerman.
Akhir 1980 penipuan komputer dan tindakan
penyalahgunaan memberi kekeuatan lebih bagi ototritas federal. Computer Emergency
Response Team dibentuk oleh agen pertahanan Amerika Serikat bermarkas pada
Carnegie Mellon University di Pittsburgh, misinya untuk menginvestasi volume
dari penyerangan pada jaringan komputer. Pada usianya yang ke-25, seorang hacker
veteran bernama Kevin Mitnick secara rahasia memonitor e-mail dari MCI dan
pegawai keamnan Digital Equipment. Dia dihukum karena merusak komputer dan
mencuri software dan hal itu dinyatakan hukuman selama satu tahun.
Pada
oktober 2008 muncul suatu virus baru yang bernama conficker yang
terkategori sebagai virus jenis Worm. Conficker menyerang Windows
dan paling banyak ditemukan dalam Windows XP. Microsoft merislis patch
untuk menghentikan worm ini pada tanggal 15 Oktober 2008. Heinz Heise
memperkirakan conficker telah menginfeksi 2.5 juta PC pada 15 Januari
2009, sementara The Guardian memperkirakan 3.5 Juta PC terinfeksi. Pada
tanggal 16 januari 2009, worm ini telah menginfeksi hampir 9 juta PC,
menjadikan salah satu infeksi yang paling cepat meneybar dalam waktu singkatB. PERKEMBANGAN CYBERCRIME DI INDONESIA
Di Indonesia sendiri juga sebenarnya prestasi dalam
bidang cybercrime ini patut diacungi dua jempol. Walau di dunia nyata kita
dianggap sebagai salah satu negara terbelakang, namun prestasi yang sangat
gemilang telah berhasil ditorehkan oleh para hacker, cracker dan carder lokal.
Virus komputer yang dulunya banyak diproduksi di US dan Eropa sepertinya juga
mengalami “outsourcing” dan globalisasi. Di tahun 1986 – 2003, epicenter virus
computer dideteksi kebanyakan berasal dari Eropa dan Amerika dan beberapa
negara lainnya seperti Jepang, Australia, dan India. Namun hasil penelitian
mengatakan di beberapa tahun mendatang Mexico, India dan Africa yang akan
menjadi epicenter virus terbesar di dunia, dan juga bayangkan, Indonesia juga
termasuk dalam 10 besar. Seterusnya 5 tahun belakangan ini China , Eropa, dan
Brazil yang meneruskan perkembangan virus-virus yang saat ini mengancam
komputer kita semua dan gak akan lama lagi Indonesia akan terkenal namun dengan
nama yang kurang bagus alasannya, mungkin pemerintah kurang ketat dalam
pengontrolan dalam dunia cyber, terus terang para hacker di Amerika gak akan
berani untuk bergerak karena pengaturan yang ketat dan system kontrol yang
lebih high-tech lagi yang dipunyai pemerintah Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar